foto Petik Merah

Proses Produksi

Pengolahan  Bahan baku

1.       Asal

 Terutama buah kopi robusta dipetik dari kebun keluarga dan sebagian kecil dari  petani sekitar yang ditanam secara bertahap sejak  1977 sampai 1980-an,   berada di desa kembalu,  Sidorejo,  Sri Menanti,  kecamatan Way Tenong, Kabupaten Lampung Barat, MDPL 850 dari permukaan laut, lereng pegunungan Bukit Barisan paling selatan pulau Sumatera.

 

2.     1.   Pemetikan dan fermentasi

Kalau sebagian  besar sudah merah buah kopi dipetik,  yang  hijau disortir baik manual  maupun dirimbang  untuk memisahkan  buah kopi mengambang (buah enteng, miskin nutrisi)  Kulit paling luar dikupas (dipulper) sehingga menghasilkan buah bercangkang yang kemudian direndam dalam air mengalir selama 8-12 jam supaya getah dan kotoran terbuang. Proses terakhir ini sebut fermentasi olah basah (fullwashed).

 

3.       2. Pengeringan

Menjemur buah bercangkang diletakkan  di  para-para yaitu media beralas kasa berlapis plastic atau anyaman bambu yang diletakkan  tidak menyentuh tanah atau lantai untuk mengindari bau tanah terserap.  Kalau hujan pengeringan dipindahkan ke ruang bersirkulasi udara lancar. Atau ditutup plastik transparan. Kalau panas normal gabah kopi  akan kering selama sekitar 10-15 hari dengan kadar air 11-12%.

 

Pengeringan diikuti penyimpanan gabah kopi atau langsung digiling. Setelah dingin gabah dipeking dalam ruang kedap bersuhu ruang menghindari oksidasi dan munculnya embun dari dalam. Penyimpanan dilakukan untuk menguapkan oroma daun dan rumput.

 

3.      3.  Sangrai

Sumber daya manusia secara khusus roaster, mesin dan greens beans adalah tiga serangkai dalam pengolahan kopi sampai akhir.. Tugas seorang roaster menjadikan kopi siap enak diseduh dan diminum. Lebih baik seorang roaster mempunya tiga kemampuan. Pertama menguasai teknik fisik dan hati menyangrai. Kedua  kemampuan uji cita rasa (cupping) minimal bisa mengendus jejak roasting baik keberhasilan maupun kegagalannya. Parameter keberhasilan bisa dirasakan pada tidak adanya: rasa asap, getir, pahit menggangu, mentah, rasa arang dan level-level kematangan.

Ketiga seorang roaster juga sebaiknya mengerti proses kerja mesin, mengetahui dan trampil merawat rutin mesin mulai masalah pengapian, membersihkan kotoran-kotoran pengapian, blower pembuang dan penyedot asap dan kotoran. Paling tidak dia bisa memberi arahan. Maka form tata cara proses roasting harus disiapkan.

4.  Cupping (Uji Cita Rasa)

Setelah disangrai fase berikutnya adalah uji cita rasa. Secara umum uji cita rasa ditujukan untuk menggali dan menemukan berbagai macam rasa dari kopi itu sendiri: rasa apa yang tertinggal di sekitar mulut setelah cairan kopi diseduh: tingkat kemanisan, keasaman, tekstur dll. 

 Biasanya cupping juga dilakukan sebagai langkah awal sebelum  membeli greans beans untuk mengecek kesempurnaan bahan baku seperti rasa tanah, kopinya matang tidak,kualitas. penyimpanan green beans. Rasa tidak mengganggu dinamakan sebagai “bersih”. Tidak ada rasa tanah, langu dan pahit mengganggu.

Galigo melakukan teknik cupping sebagai berikut :

1.       Mesin grind Latina N 600

2.       Size grind 4.5 ml

3.       Komposisi kopi bubuk dan air 1:13.5. 1 gram kopi bubuk dicampur air 13.5 ml

4.       Suhu air 92-95 ° C

Back to blog